Kepercayaan Konsumen Turun, Saham Anjlok

VIVAnews – Penurunan indeks harga saham kembali melanda Wall Street. Situasi ini terus berlangsung setelah para trader mencermati kabar yang kurang menggembirakan mengenai bakal melambatnya laju pertumbuhan ekonomi AS dan China. Ini dapat mempengaruhi proses pemulihan ekonomi global.

Berdasarkan transaksi pada Selasa sore waktu New York (Rabu dini hari WIB), indeks harga saham industri Dow Jones turun 268,22 poin (2,7 persen) menjadi 9.870,30. Ini merupakan level terendah bagi Dow sejak 7 Juni lalu.

Indeks Standard & Poor’s 500 anjlok 33,33 poin (3,1 persen) menjadi 1.041,24 – terendah sejak 5 Oktober tahun lalu. Begitu pula dengan indeks komposit Nasdaq, merosot 85,47 poin (3,9 persen) menjadi 2.135,18.

Bersamaan dengan anjloknya indeks saham, bunga obligasi pun turun. Imbal hasil (yield) untuk obligasi 10 tahun dari Departemen Keuangan AS turun menjadi 2,95 persen. Ini kali pertama yield berada di bawah 3 persen sejak April 2009.

Pergerakan indeks di Wall Street sudah diperkirakan ikut menurun dengan mengacu pada merosotnya indeks di bursa-bursa Asia dan Eropa. Penurunan indeks saham di Asia terjadi setelah penurunan proyeksi aktivitas ekonomi di China.

Di Eropa, saham-saham turun setelah para pekerja di Yunani kembali melakukan aksi mogok kerja memprotes pemangkasan anggaran oleh pemerintah dalam rangka mengatasi krisis utang di negara itu.

Kemudian, tak lama setelah perdagangan di Wall Street dimulai, pelaku pasar mendapat kabar bahwa indeks kepercayaan konsumen di AS bulan ini menurun dari 62,7 poin pada Mei lalu menjadi 52,9 poin.

Menurut survei yang dilakukan The Conference Board, penurunan itu terjadi akibat kekhawatiran para konsumen atas kepastian kerja dan situasi ekonomi secara keseluruhan.

Para investor pun menunggu dengan cemas atas laporan bulanan tingkat pengangguran, yang akan diumumkan pemerintah AS Jumat mendatang. Pasalnya, sudah muncul tanda-tanda yang kurang baik bahwa sektor swasta, kendati performa bisnisnya mulai membaik, ternyata masih sedikit merekrut pekerja baru.

Bahkan, menurut kalangan pengamat, pemerintah diperkirakan bakal menaikkan tingkat pengangguran di AS selama bulan Juni sebesar 0,1 persen menjadi 9,8 persen. (Associated Press/np)

http://dunia.vivanews.com/news/read/161206-kepercayaan-konsumen-turun–saham-anjlok

About ayushinta

Life's not always what you see..it's what going on in your head
This entry was posted in Study Case .. that i can learn from=). Bookmark the permalink.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *